metode untuk memasang
pipa laut, metode yang paling sering dipakai yaitu S-lay, J-lay
dan reeling. Berdasarkan
pada metode tersebut, pipa laut mengalami beban yang berbeda
selama instalasi dari
kapal pemasang. Beban-beban tersebut adalah tekanan hidrostatis,
tarikan(tension) dan
pembengkokan (buckling). Sebuah analisis instalasi dilakukan untuk
mengestimasi gaya tarik
minimum pada pipa untuk kurva radius yang sudah diberikan, untuk
memastikan bahwa efek
beban pada pipa ada dalam kriteria desain kekuatan.
Berikut ini merupakan
metode atau cara dalam pemasangan pipa bawah laut yang selama ini
dilakukan dalam dunia
pipeline, anatara lain :
Salah satu metode untuk
pemasangan pipa yaitu metode S-lay, disebut S-lay karena kurva
pipa yang keluar dari
kapal pemasang sampai seabed berbentuk seperti huruf S. Pipeline
difabrikasi di atas
kapal dengan satu, dua atau tiga joints. Membutuhkan stinger untuk
mengontrol bending
bagian atas dan tensioner untuk mengontrol bagian bawah. Laut yang
lebih dalam membutuhkan stinger
yang lebih panjang dan tensioner yang lebih kuat. S-lay
laut dangkal hanya bisa
dipakai sampai kedalaman sekitar 300m saja. Untuk yang lebih
dalam lagi, DP S-lay
bisa dipakai sampai kedalaman 700m. Kecepatan pasang sekitar 4 – 5
km per hari. Ukuran pipa
maksimum yang bisa diinstal adalah 60” OD (Allseas Solitair).
Dalam metode ini, kapal
menggunakan sebuah menara sentral, biasanya dikonversi dari kapal
pengeboran, untuk
melakukan pengelasan pada posisi vertikal dan peluncuran pipa dari
menara. Pipa dilepaskan
dengan cara yang membentuk kelengkungan sagbending,
menghindari overbending,
seperti yang ditunjukkan gambar dibawah. Kesulitan terbesar
dalam metode ini adalah
untuk melakukan pengelasan vertikal, pengelasan dilakukan hanya
oleh satu section jadi
lebih lambat dari S-lay dan untuk mempercepat proses, teknik
pengelasan yang lebih
canggih seperti friction welding, electron beam welding atau laser
welding digunakan. Pipa
yang akan dipasang mempunyai sudut yang mendekati vertikal
sehingga tidak butuh
tensioner. Teknik ini sangat cocok untuk instalasi di laut dalam. Beda
dengan S-lay, J-lay
tidak membutuhkan stinger. Kecepatan pasang sekitar 1-1.5 km per hari.
Ukuran pipa maksimum
yang bisa diinstal adalah 32” OD (Saipem S-7000). Meskipun
membawa keuntungan
dibandingkan dengan metode S-lay untuk perairan dalam. J-Lay
memiliki tingkat
produksi yang relatif rendah karena terbatasnya jumlah work station.
3.
Reel-Lay
pipa yang fleksibel.
Pada instalasi ini dibutuhkan vessel yang memiliki pipe reel dengan
ukuran besar karena pipa
tersebut digulung dalam reel ini. Jika pipa ini dinstall secara
horizontal maka akan
berbentuk S-Lay namun jika dinstall secara vertikal maka akan
berbentuk J-Lay. Metode
ini lebih murah jika dibandingkan dengan metode lain ditinjau dari
sisi waktu dan biaya,
namun terbatas untuk pipa dengan ukuran diameter kecil. Semua pipa
dilas di darat dan
digulung sampai ukurannya komplit atau sudah mencapai maksimum
kapasitas reel-nya.
Tidak semua coating bisa dipakai seperti concrete dan beberapa coating
yang kaku. Tebalnya pipa
ditentukan oleh kebutuhan minimum untuk menghindari
ovalisation dan diameter
reel atau carousel. Pipa juga menjadi sangat sensitif terhadap
perubahan properti. Bisa
dipakai pada kedalaman 100 sampai 1000 meter. Kecepatan pasang
sekitar 14 km per hari.
Yang perlu diperhatikan dalam teknik reel lay adalah ovalisation,
residual stress,
Bauschinger effect dan fatigue.
4.
Tow or Pull
Metode ini digunakan
dengan cara menarik pipa yang sudah disiapkan di darat dan kemudian
ditarik ke tempat
instalasi dengan cara ditarik oleh tug boat. Ada 4 jenis tow berdasarkan
posisi pipa terhadap
dasar laut: bottom tow, off-bottom tow, controlled depth tow and surface
tow. Selain bottom tow,
diperlukan minimal dua buah kapal, satu di depan dan satu di
belakang. Dalam
controlled depth tow, kecepatan kapal harus disesuaikan dengan kedalaman
pipa yang diinginkan
pada saat towing. Dalam towing lay, semua fabrikasi dikerjakan di
onshore termasuk
pemasangan anode dan coating di sambungan. Menarik buat lapangan yang
Adapun dalam metode
pemasangan pipa bawah laut, kapal pemasang pipa merupakan hal
yang tak kalah
pentingnya, dikarenakan adanya berbagai metode yang digunakan sehingga
mempengaruhi jenis kapal
seperti apa yang akan digunakan dalam pemsangan metode atau
cara dalam pemasangan
pipa bawah laut. Jenis kapal yang berbeda digunakan untuk
pemasangan pipa laut
tergantung pada metode pemasangan dan karakteristik lingkungan
operasi (kedalaman,
cuaca, dan lain-lain).
-
Mid depth tow
Sumber :
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus